pembuka kata,awal bicara

RAPUH
OLEH:OPICK

detik waktu terus berjalan
berhias gelap dan terang
suka dan duka tangis dan tawa
tergores bagai lukisan

seribu mimpi berjuta sepi
hadir bagai teman sejati
di antara lelahnya jiwa
dalam resah dan air mata
kupersembahkan kepadaMu
yang terindah dalam hidup

meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu

maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta

detik waktu terus berlalu
semua berakhir padaMu


bicara hati yg berbisik:

ya Allah, andai aku rapuh , kuatkanlah aku kembali..

jangan pernah biarkan aku jauh dariMu..

kerna sesungguhnya hanya diriMu lah yang aku perlukan setiap waktu..


Ya Allah , ya rahman ya rahim....

dugaan demi dugaan datang menerpa....
seakan semakin berat terasa utk mengatur langkah...
perkataan 'tidak layak' itu berkali-kali singgah di ruangan hati...
haruskah aku berhenti dari langkahan ini?

jangan!!!
jangan pernah berhenti duhai diri...
perjalanannya masih jauh...

tabahkan hati2 kami Ya Rahman...



Apa itu bi'ah solehah?....
nak tahu jawapannya, ayuh buat warga2 ump, kita same2 memeriahkan event2 yang akan berlangsung spanjang kempen berjalan....utk maklumat lanjut ttg event2 yg ade boleh lawat blog rasmi saham ,http://sahamump.blogspot.com/, fb saham...

same2 menjadikan ump pusat ilmu yang melahirkan insan2 berpendidikan/berilmu yang baik akhlaknya..amin...

hmmmm, mst ramai yang pernah tgk or dengar pasal majalah ni kan......

apa yang menarik ttg majalah ni ya?....
hmmm....

menggunakan 'panduan hidup bersyariat' sebagai trademark or slogan majalah , ia seakan-akan memberikan 'solusi' pada pelbagai persoalan hidup..apatah lg dlm keadaan hidup masyarakat sekarang....

mmbncgkan pelbagai perkara dr sudut pandangan islam.munakahat, muamalat, sirah ,isu semasa, kepimpinan, motivasi...dn banyak lg...

apa yg buat sy lg suka ttg majalah ni , ia menghimpunkan tulisan2 penulis terkemuka trutama skali penulis yg sy minati..fatimah syarha..


dan dlm setiap edisi, isu2 yg disentuh sgt berkait rapat dgn relaiti hidup ini...hmmm




Taubat di Pinggiran Hati
www.iLuvislam.com
Oleh: Zulyunus
Editor: Nazarudin Yaacob



Ketika kita sedang membaca tulisan ini, apakah dosa terakhir yang telah kita buat sebelum ini? dalam masa sesaat, seminit, sejam, sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya sebelum ini, apakah kita telah melaluinya tanpa sebarang dosa pun yang terpalit di hati? Hakikatnya, kita semua pasti telah melakukan dosa, daripada sekecil-kecilnya hinggalah sebesar-besarnya. Ya, setiap bani Adam itu pasti melakukan dosa, sebaik-baik orang berdosa ialah mereka yang bertaubat. Persoalannya, adakah kita tergolong di kalangan sebaik-baik orang yang berdosa?

Sehebat mana maksiat yang kita lakukan, kita pasti membencinya tatkala kita kembali merenung dan bermuhasabah sendirian. Sepuas mana hati itu merasa dengan dosa yang kita lakukan, pasti ada tersudut perasaan benci, dan menyesal yang teramat sangat atas apa yang telah kita lakukan. Itulah fitrah yang telah Allah ciptakan dalam diri kita. Bukannya kita tidak merasa menyesal, tapi kita selalu menolak rasa penyesalan dan masih terus memenangkan kemaksiatan. Kita ingin bertaubat dengan sebenar-benarnya, namun perasaan ingin bertaubat itu tersisih di pinggiran hati.

Pun begitu, Allah memahami kita lebih daripada kita memahami diri sendiri. Allah itu terlalu besar pengampunannya buat hamba-hamba-Nya. Namun, kita selalu bongkak dan merasa bahawa dosa kita itu lebih besar daripada rahmat Allah dan tak mungkin terampun. Sombong, tidak mahu kembali kepada Allah. Lalu kita berputus asa daripada menagih keampunan dan Rahmat Allah kerana dibohongi perasaan sendiri, dipalingkan oleh syaitan, dikuasai oleh ego yang tidak selayaknya bagi kita. Kita mengeluh sendirian, “ah, aku terlalu berdosa, tak mungkin aku dapat kembali ke jalan yang lurus”, seolah-olah kita itu lemah dan patut dikasihani, namun sebenarnya kita itu sombong dan angkuh terhadap Allah! Sedarkah kita?

Lalu kita terus mengikuti dosa dengan dosa, sedangkan Rasulullah berpesan:

“Bertakwalah kamu kepada Allah di mana sahaja kamu berada, dan iringilah kesalahan kamu dengan kebaikan, nescaya kebaikan itu akan menghapuskan kesalahan tersebut dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi)

Jelas bahawa seorang hamba itu tidak dapat lari daripada tergelincir ke lembah maksiat dan dosa, namun dia juga sentiasa dialu-alukan oleh Allah untuk memohon ampunan dan kembali taat. Maka tatkala kita merasakan bahawa kitalah yang paling berdosa dan terlalu besar maksiat yang kita lakukan, kita juga harus sedar bahawa tatkala itu, kitalah yang paling wajib untuk kembali ke pangkuan Ilahi, bertaubat sepenuh hati. Ya, taubat itu bagi seorang Mukmin bukannya satu pilihan, tapi satu kewajipan kerana dosa itu sesuatu yang tidak dapat dielakkan, besar mahupun kecil.

Itu satu sudut pandang buat mereka yang berdosa, agar kita tidak terjerumus ke dalam tipu daya syaitan yang menghalang kita daripada menagih keampunan Allah biar sebesar mana dosa kita. Jangan biarkan taubat itu tersisih di pinggiran hati, lantas hilang sebelum sempat ia memasuki hati. Namun, dalam satu sudut yang lain, tidak harus kita berangan-angan akan Rahmat Allah lantas selesa dengan berbuat dosa. Kita memujuk hati dengan mengatakan, “Allah itu kan Maha Pengampun, jadi tak ada masalah berbuat dosa berkali-kali.” Anggapan yang sebegini akan menjerumuskan kita lebih jauh ke dalam lembah kemaksiatan sehingga semakin sukar untuk kita kembali.

Maka, jangan tunggu dosa itu bertampuk dan semakin menggelapkan hati. Tatkala kita terdetik untuk bertaubat, teruskanlah taubat itu dan jangan lengah-lengahkan atau tangguhkan. Setiap kali kita tergelincir, bertaubatlah. Allah tak mengira berapa kali kita sudah melakukan dosa tersebut, tetapi Allah pasti menerima taubat setiap hamba-Nya yang ikhlas dan lahir daripada sudut hati yang sedar akan kekuasaan Allah.

Jangan biarkan taubat itu tersisih di pinggiran hati, masukkan ia ke dalam hati dan laluilah jalan yang diredhai Allah. Mudah-mudahan Allah tidak menyisihkan kita di hari perhitungan di pinggiran Neraka, bahkan di jurang api neraka. Na’udzubillah!

“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti keinginannya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, kerana manusia diciptakan (bersifat) lemah.”

(An-Nisaa’: Ayat 27-28)



bicara hati yang berbisik:
saat air mata mengalir mengenangkanMu , ketenangan yg menjengah hati.....ya Allah , kekalkanlah rasa keinsafan yg dtg...Allahu ya muqolliball qulub, sabbith qulubana 'ala diinika wa 'ala toa'tik...amin..

Raihan

Ya Rasulullah

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu

Ya Rasulullah Ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah Ya Habiballah
Kami rindu padamu
Allahumma Solli Ala Muhammad
Ya Rabbi Solli Alaihi Wasallim ( 2X )

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya tuhan saja yang tahu

Kutahu cintamu kepada umat
Umati kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafaatkan kami
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu

Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Ya Rasulullah Ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya Rasulullah Ya Habiballah
Kurniakanlah syafaatmu

nyanyian: raihan..

bisikan hati yang berbicara:
ya Allah , kami merindui insan mulia itu.....walau diri xpernah menatap wajahnya , mendekati dirinya..namun kami ign bersamanya di akhirat kelak...maka Engkau jadikanlah kami insan yang meneruskan perjuangannya sampai ke akhir hayat kami, sbgai tanda dan bukti cinta kami padanya....Allahummasolli 'ala Muhammad...
alhamdulillah , akhirnya sempat juga nak meng'update' blog ni...btul ke x sempat sebelum ni?.....entahla..tp yang pasti ,saat ini Allah tlah gerakkan hati utk mencoret sesuatu d ruangan ini...

diam x diam , sedar tak sedar ...pejam celik,pejam celik , ramadhan dah melangkah masuk ke hari 21......ertinya, dah tiba spuluh malam terakhir......dan bila sebut spuluh malam terakhir, akan telintas di fikiran mengenai satu malam yang cukup istimewa....lailatul qadar....maka bermulalah kembara buat insan-insan yang mengerti , yang selalu mendamba kasihNya....
kebtulan , malam ni juga merupakan malam merdeka, detik ulang tahun kemerdekaan buat tanah air tercinta.....

merdeka?....satu persoalan datang menerjah d fikiran, dah merdeka aku selama ni...?
dah merdeka ke hati aku?...merdeka dr segala cinta dunia yang membawa aku alpa dan lupa pada Yang Maha Pencipta....dah bersih ke diri ini dr penyakit2 hati ?.....
Ya Allah ya 'Afu, Yang Maha Pengampun , ampunilah hambaMu yang tersangat lemah ini.....

sesungguhnya ramadhan yang datang tersangat berharga....inilah pluang terbaik , titik permulaannya....the turning point...masa utk kembali pada fitrah....madrasah ramadhan hampir berakhir..dan ia pasti akan pergi meninggalkan kita, adakah ini yang terakhir?....Allah Ya Alim , hanya Engkau Yang Maha Mengetahui...

Ya Allah , aku bermohon padaMu , kurniakanlah daku kekuatan utk terus berada d jalanMu, kekuatan utk aku trus brusaha mendekatiMu...berkatilah stiap apa yang aku lakukan Ya Allah...padaMu kuserahkan segalaNya...

wallahu'alam...

siiru 'ala barakatillah...
Sujud Cinta Seorang Hamba
www.iLuvislam.com
muslimah single93
Editor : GonjengPO



Di atas hamparan sejadah suci
Hamba menadah kedua telapak tangan ini
Bagi memohon keampunan dan rahmat dariMu
Agar diberikan hamba hidayah serta taufiqMu
Supaya tidak tersimpang hamba dari jalanMu

Hati hamba merasa hambar dan sunyi
Tanpa iman dan semangat taqwa dalam hati
Jiwa hamba kosong dan takkan berisi
Melainkan dengan redha
Yang Maha Mengetahui
Yang menemukan hamba dalam bingkisan restu
Yang Maha Mengasihani

Saat tasbih mengisi ruang kosong di jari-jari
Mulut dan hati hamba bersatu berzikir mengingat Ilahi
Jiwa hamba terisi dengan munajat di malam hari
Diri ini hamba abdikan buat Pencipta langit dan bumi
Moga dosa-dosa lampau dapat dihapusi dan diampuni

Kening ini hamba rapatkan di atas hamparan murni
Sujud dahi hamba mencecah ke bumi
Tanda syukur hamba akan kebesaran Ilahi
Tidak terukur nilai cintaMu yang tinggi
Tidak terhitung nilai kasihMu yang bertambah setiap hari

Ya Rabbul Izzati…
Sudikah Kau menerima cinta hamba yang hina dengan longgokan dosa ini??
Semoga keampunan mendapat tempat untuk hamba yang sering lupa diri
Semoga rahmatMu sentiasa hadir menemani
Agar kehidupan duniawi dan ukhrawi hamba diredhai

Hamba amat mendambakan cinta dariMu
Hamba juga mengharapkan pertemuan denganMu
Diri hamba ini dahaga akan belaian kasihMu
Hamparan sejadah suci hamba buktikan padaMu
Sujud cinta hamba hanyalah untuk Tuhan yang berkuasa di atas segala sesuatu

hati yang berbisik:
yA Allah, sejauh mana ibadah ku stakat ku melangkah ke ramadhan karim ini....maluku padaMu yang telah menanugerahkan sekali lagi ramadhan buat ku........

Umat Muhammad SAW Diseru Meniti Sirat

Allah Taala menyeru: “Wahai Muhammad! Bawalah umatmu untuk dihisab dan lintaskan mereka di atas Sirat yang dilebarkan. Panjangnya sejauh 500 tahun perjalanan.”

Malaikat Malik berdiri di pintunya (neraka). Dia menyeru: “Wahai Muhammad! Sesiapa yang datang dari umatmu dan bersamanya ada perlepasan dari Allah Taala, maka dia akan terselamat. Sekiranya sebaliknya maka, dia akan terjatuh di dalam neraka. Wahai Muhammad! Katakan kepada orang yang diringankan agar berlari! Katakan kepada orang yang diberatkan agar berjalan!”

Nabi Muhammad SAW bersabda kepada malaikat Malik: “Wahai Malik! Dengan kebenaran Allah Taala ke atasmu, palingkanlah wajahmu dari umatku sehingga mereka dapat melepasi! Jika tidak, hati mereka akan gementar apabila melihatmu.”

Malaikat Malik memalingkan mukanya dari umat Nabi Muhammad SAW. Umat Nabi Muhammad SAW telah di pecahkan kepada sepuluh kumpulan. Nabi Muhammad SAW mendahului mereka lalu bersabda kepada umatnya: “Ikutlah aku wahai umatku di atas Sirat ini!”

Kumpulan pertama berjaya melintasi seperti kilat yang memancar. Kumpulan kedua melintasi seperti angin yang kencang. Kumpulan ketiga melintasi seperti kuda yang baik. Kumpulan yang keempat seperti burung yang pantas. Kumpulan yang kelima berlari. Kumpulan keenam berjalan. Kumpulan ketujuh berdiri dan duduk kerana mereka dahaga dan penat. Dosa-dosa terpikul di atas belakang mereka.

Nabi Muhammad SAW berhenti di atas Sirat. Setiap kali, baginda SAW melihat seorang dari umatnya bergayut di atas Sirat, baginda SAW akan menarik tangannya dan membangunkan dia kembali. Kumpulan kelapan menarik muka-muka mereka dengan rantai kerana terlalu banyak kesalahan dan dosa mereka. Bagi yang buruk, mereka akan menyeru: “Wahai Muhammad SAW!”

Nabi Muhammad SAW berkata: “Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan mereka!

Kumpulan ke sembilan dan ke sepuluh tertinggal di atas Sirat. Mereka tidak diizinkan untuk menyeberang. Dikatakan bahawa, di pintu syurga, ada pokok yang mempunyai banyak dahan. Bilangan dahannya tidak terkira melainkan Allah Taala sahaja yang mengetahui. Di atasnya ada kanak-kanak yang telah mati semasa di dunia ketika umur mereka dua bulan, kurang dan lebih sebelum mereka baligh. Apabila mereka melihat ibu dan bapa mereka, mereka menyambutnya dan mengiringi mereka memasuki syurga. Mereka memberikan gelas-gelas dan cerek serta tuala dari sutera. Mereka memberi ibu dan bapa mereka minum kerana kehausan kiamat. Mereka memasuki syurga bersama-sama.

Hanya tinggal, kanak-kanak yang belum melihat ibu dan bapa mereka. Suara tangisan mereka semakin nyaring.
Mereka berkata: “Aku mengharamkan syurga bagi diriku sehingga aku melihat bapa dan ibuku.”

Kanak-kanak yang belum melihat ibu dan bapa mereka telah berkumpul. Mereka berkata: “Kami masih di dalam keadaan yatim di sini dan di dunia.”

Malaikat berkata kepada mereka: “Bapa-bapa dan ibu-ibu kamu terlalu berat dosa mereka. Mereka tidak diterima oleh syurga akibat dosa mereka.”

Mereka terus menangis malah lebih kuat dari sebelumnya lalu berkata: “Kami akan duduk di pintu syurga moga-moga Allah Taala mengampuninya dan menyatukan kami dengan mereka.”

Demikianlah! Orang yang melakukan dosa besar akan dikurung di tempat pembalasan yang pertama oleh mereka iaitu Sirat. Ia dipanggil “Tempat Teropong.” Kaki-kaki mereka akan tergantung di Sirat.

Nabi Muhammad SAW melintasi Sirat bersama orang-orang yang soleh di kalangan yang terdahulu dan orang yang taat selepasnya. Di hadapannya, ada bendera-bendera yang berkibaran. Bendera Kepujian berada di atas kepalanya.

Apabila bendera baginda menghampiri pintu syurga, kanak-kanak akan meninggikan tangisan mereka. Rasulullah SAW bersabda:
“Apa yang berlaku pada kanak-kanak ini?” Malaikat menjawab: “Mereka menangis kerana berpisah dengan bapa dan ibu mereka. “Nabi SAW bersabda: “Aku akan menyelidiki khabar mereka dan aku akan memberi syafaat kepada mereka, Insya Allah.”

Nabi Muhammad SAW memasuki syurga bersama umatnya yang berada di belakang. Setiap kaum akan kekal didalam rumah-rumah mereka. Kita memohon kepada Allah Taala agar memasukkan kita di dalam keutamaan ini dan menjadikan kita sebahagian daripada mereka.


p/s:alhamdulillah...da edisi akhir...semoga apa yang dibaca memberi pengajaran dan keinsafan pada diri kita...semoga kita semua dapat dikumpulkan bersama Rasulullah s.a.w....selawat dan salam ke atas junjungan mulia rasul tercinta...



assalamualaikum w.b.t buat semua yg sudi mmbaca entry ini... alhamdulillah ,sampai saat ni kita semua masih diberi peluang utk hidup dan mncari bekalan sblum kita kembali pada Allah s.w.t...tiba-tiba rasa nak moncoret sesuatu di ruangan ni...jam skrg sdah pun mengjangkau melebihi angka 3.30 pg...blum terasa untuk melelapkan mata lagi kerna memikirkan ada lagi topik yang belum 'dijenguk' dan diulangkaji sbagai persediaan utk dua paper yg last ni..agak lama senggang masa antara paper yg lepas dgn yg 2 last ni ....sayu jgak hati ni , memandangkan sdah ramai teman2 seangkatan sdah pun plang ke rumah utk menikmati cuti yg panjang ni...sdih dan sayu juga bila memikirkan yg diri ni pun sdah lama tak pulang ke kg halaman, mgkn kerna kekangan masa dan kerja atau diri sendiri yg x pandai mncuri pluang, ntahla...sdah beberapa kali rancang nak balik , tp x jd2 lg, akhirnya rindu buat ayah bonda serta kluarga tercinta dipendam lg...tringat kata2 ma.."takpe lah , mst ade masa nye nnt boleh balik, yg pntg study utk exam btul2"...insyaAllah..

dalam tgh2 stdy td , tba2 trlintas kat fikiran,bila la nk graduate ni, x saba nk abis study..namun sejenak , trfikir balik , knapalah diri ni mengeluh mcm ni , seolah-olah ak ni x bersyukur..Allah s.w.t telah bg satu pluang yg amat2 berharga, knapa masih lg mengeluh dan x tahu nk menilai..dah Allah bg pluang dan amanah utk timba ilmu sebnyak mgkn,knpa mst ade keluhan sebegini..?..asrtarghfirullah..

hmmm, bercakap mengenai syukur...andai dimuhasabah spnjg perjalanan hidup di bumi Yang Esa ni , brapa banyak ucapan syukur telah dilafazkan...Ya Allah , terlalu sdikit, sangat2 sedikit.... pernah ada yang menyebut, dalam susah ,hitunglah kesyukuranmu, apa yg difahami dr mksd kata2 ni adalah,sjauh mana kita meletakkan kesyukuran kita saat diri ditimpa kesusahan atau musibah , adakah masih mampu utk melafaz syukur, atau leka meratapi duka?..nah, insan yg baik adalah insan yg masih lg bersyukur dlm apa pun keadaan ,hatta saat diri dirudum malang ,kerna yakin bukankah stiap yg berlaku itu ada hikmahnya?..lalu, di tahap manakah diri ini, andai saat menerima nikmat pun lupa utk mengingatiNya..

hakikatnya, stiap detik dan ketika memang kita sntiasa hidup dgn nikmat drNya..andai tdak , dr mana dtgnya udara yg disedut , kalau bukan ,apa ertinya nafas yg dihembus?...btapa luasnya nikmat Allah s.w.t, tnda Dia ,Maha Pemurah lg Maha Penyanyang..tringat pula pada kata2 seorang professor..'bila memikirkan nikmat dr Allah s.wt, rasa ingin sujud je padaNya stiap masa'..namun seorang ustz mmbritahunya, 'bgunknlah jasad dn bekerjalah sekerasnya djalanNya, dan biarlah hati kita sujud padaNya selama-selamanya'..bleh kah kita mnjadi seperti itu?..insyaAllah..

Ya Allah ,jadikanlah kami semua insan yg sntiasa mengingatiMu, denyut nadi kami ditemani rasa syukur padaMu..


Allahumma solli 'ala Muhammad
YA Allah , jadikanlah kami sebenar-benar hamba kpdaMu dan benar-benar ummat pada Rasul junjungan kami , tambahkanlah cinta kami pada baginda dari detik ke detik sehinggalah tiba saat kami bertemunya kelak..himpunkan kami bersama baginda ..Ya Allah..
tabahkan hati kami utk terus berjuang, melangkah demi sebuah perjuangan suci yang baginda wariskan.."kami juga mencintaimu Ya Rasulullah , dan akan kami buktikan cinta itu" insyaAllah..
Apabila ahli neraka dimasukkan ke dalamnya untuk diazab, umat Muhammad SAW mendengar bunyi pukulan dan jeritan penghuni neraka. Lalu malaikat Zabaniah mencela mereka. Mereka berkata: “Marilah kita pergi meminta syafaat kepada Muhammad SAW!”

Manusia berpecah kepada tiga kumpulan.
1. Kumpulan orang tua yang menjerit-jerit.
2. Kumpulan pemuda.
3. Wanita yang bersendirian mengelilingi mimbar-mimbar.

Mimbar para Nabi didirikan di atas kawasan lapang ketika kiamat. Mereka semua berminat terhadap mimbar Nabi Muhammad SAW. Mimbar Nabi Muhammad SAW terletak berhampiran dengan tempat berlaku kiamat. Ia juga merupakan mimbar yang paling baik, besar dan cantik. Nabi adam as dan isterinya Hawa berada di bawah mimbar Nabi SAW.

Hawa melihat ke arah mereka lalu berkata: “Wahai Adam! Ramai dari zuriatmu dari umat Muhammad SAW serta cantik wajah mereka. Mereka menyeru: “Di mana Muhammad?”

Mereka berkata: “Kami adalah umat Muhammad SAW. Semua umat telah mengiringi apa yang mereka sembah. Hanya tinggal kami sahaja. Matahari di atas kepala kami. Ia telah membakar kami. Neraka pula, cahaya juga telah membakar kami. Timbangan semakin berat. Oleh itu tolonglah kami agar memohon kepada Allah Taala untuk menghisab kami dengan segera! Sama ada kami akan pergi ke syurga atau neraka.”

Nabi Adam as berkata: “Pergilah kamu dariku! Sesungguhnya aku sibuk dengan dosa-dosaku. Aku mendengar firman Allah Taala: Dan dosa Adam terhadap Tuhannya kerana lalai. Mereka pergi berjumpa nabi Nuh as yang telah berumur, umur yang panjang dan sangat sabar. Mereka menghampirinya. Apabila nabi Nuh as melihat mereka, dia berdiri.

Pengikut (umat Nabi Muhammad SAW) berkata: “Wahai datuk kami, Nuh! Tolonglah kami terhadap Tuhan kami agar Dia dapat memisahkan di antara kami dan mengutuskan kami dari ahli syurga ke syurga dan ahli neraka ke neraka.”
Nabi Nuh as berkata: “Sesungguhnya, aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah mendoakan agar kaumku dimusnahkan. Aku malu dengan Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa Ibrahim kekasih Allah Taala! Mintalah kepadanya agar menolong kamu!”

Nabi Ibrahim as berkata: “Sesungguhnya aku pernah berbohong di dalam usiaku sebanyak tiga pembohongan di dalam Islam. Aku takut dengan Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa Musa as! Mintalah pertolongan darinya!”

Nabi Musa as berkata: “Aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah membunuh seorang jiwa tanpa hak. Aku membunuhnya bukan dari kemahuanku sendiri. Aku dapati dia melampaui batas terhadap seorang lelaki Islam. Aku ingin memukulnya. Aku terperanjat kerana menyakitinya lalu menumbuk lelaki tersebut. Ia jatuh lalu mati. Aku takut terhadap tuntutan dosaku. Pergilah kamu berjumpa Isa as!”

Mereka pergi berjumpa nabi Isa a.s. Nabi Isa a.s. berkata: “Sesungguhnya Allah Taala telah melaknat orang-orang Kristian. Mereka telah mengambil aku, ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah Taala. Hari ini, aku malu untuk bertanya kepadaNya mengenai ibuku Mariam.”

Mariam, Asiah, Khadijah dan Fatimah Az-Zahra’ sedang duduk. Ketika Mariam melihat umat Nabi Muhammad SAW dia berkata: “Ini umat Nabi Muhammad SAW. Mereka telah sesat dari Nabi mereka.”

Suara Mariam, telah didengari oleh Nabi Muhammad SAW Nabi Adam a.s. berkata kepada nabi Muhammad SAW. “Ini umatmu, wahai Muhammad! Mereka berkeliling mencarimu untuk meminta syafaat kepada Allah Taala.”

Nabi Muhammad SAW menjerit dari atas mimbar lalu bersabda: “Marilah kepadaku, wahai umatku! Wahai sesiapa yang beriman dan tidak melihatku. Aku tidak pernah lari dari kamu melainkan aku sentiasa memohon kepada Allah Taala untukmu!”

Umat Nabi Muhammad SAW berkumpul di sisinya.

Terdengar suara seruan: “Wahai Adam! Ke marilah kepada Tuhanmu!” Nabi Adam as berkata: “Wahai Muhammad! Tuhanku telah memanggilku. Moga-moga Dia akan meminta kepadaku.”

Nabi Adam as pergi menemui Allah Taala. Allah Taala berfirman kepadanya: “Wahai Adam! Bangunlah dan hantarkan anak-anakmu ke neraka!”

Nabi Adam as bertanya: “Berapa ramai untukku kirimkan?”

Allah Taala berfirman: Setiap seribu lelaki kamu hantarkan seorang ke syurga, 999 orang ke neraka.”

Allah Taala berfirman lagi:
“Wahai Adam! Sekiranya Aku tidak melaknat orang yang berdusta dan Aku haramkan pembohongan, nescaya Aku akan mengasihi anakmu keseluruhannya. Akan, tetapi, Aku telah janjikan syurga bagi orang yang mentaatiKu Neraka pula bagi orang yang menderhakaiKu Aku tidak akan memungkiri janji Wahai Adam! Berhentilah di sisi Mizan (timbangan). Sesiapa yang mempunyai berat pada kebaikannya daripada dosanya walaupun seberat biji sawi, bawalah dia untuk memasuki syurga tanpa perlu berunding denganKu! Sesungguhnya Aku telah menjadikan bagi mereka, satu kejahatan dengan satu dosa. Manakala satu kebaikan dengan sepuluh pahala agar memberitahu mereka bahawa, sesungguhnya Aku tidak akan memasukkan mereka ke dalam neraka melainkan setiap yang kembali akan dikembalikan dengan dosa bagi orang yang melampaui batas.”

Nabi Adam as berkata: “Tuhanku! Penguasaku! Engkau lebih utama bagi menghisab berbanding aku. Hamba itu adalah hambaMu dan Engkau Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib!”

p/s:

kisah ini hampir tamat, tiggal satu bahagian je lagi ...jangan lupa utk ikuti yg seterusnya... bertajuk Nabi Muhammad S.A.W diseru meniti sirat...



Aku Ingin Mencintai-Mu
Edcoustic

Tuhan betapa aku malu

Atas semua yang Kau beri

Padahal diriku terlalu sering membuatMU kecewa
Entah mungkin karna ku terlena

Sementara Engkau beri aku kesempatan berulang kali

Agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia

Untuk menghambakanMU
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapanMU

Reff:

Aku ingin mencintaiMU setulusnya,

Sebenar-benar aku cinta
Dalam do`a

Dalam ucapan

Dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekatiMU selamanya
Sehina apapun diriku
Kuberharap untuk bertemu denganMU ya Rabbi

Pencipta :
Album : Muhasabah Cinta
Label : Edcoustic

bestnya lirik lagu niiii....
luahan rasa hati yang berbisik:
YA ALLAH , ALIRKANLAH RASA CINTA YG TIDAK BERBELAH BAHAGI HANYA PADAMU,PENUHILAH SETIAP RUANGAN HATIKU DENGAN CINTA KEPADAMU , HINGGA TIADA LAGI RUANG UTK CINTA YG MELALAIKAN ,YANG TIDAK ENGKAU REDHAI.....

Rasulullah SAW Membela Umatnya

Di padang mahsyar orang yang mula-mula berusaha ialah nabi Ibrahim as. Baginda bergantung dengan asap Arsy yang naik lalu menyeru: “TuhanKu dan Penguasaku! Aku adalah khalilMu Ibrahim. Kasihanilah kedudukanku pada hari ini! Aku tidak meminta kejayaan Ishak dan anakku pada hari ini.”

Allah Taala berfirman: “Wahai Ibrahim! Adakah kamu melihat Kekasih mengazab kekasihnya.”

Nabi Musa as datang. Baginda bergantung dengan asap Arsy yang naik lalu menyeru: “KalamMu. Aku tidak meminta kepadaMu melainkan diriku. Aku tidak meminta saudaraku Harun. Selamatkanlah aku dari kacau bilau Jahanam!”

Isa as datang di dalam keadaan menangis. Baginda bergantung dengan Arsy lalu menyeru: “Tuhanku... Penguasaku.. Penciptaku! Isa roh Allah. Aku tidak meminta melainkan diriku. Selamatkanlah aku dari kacau bilau Jahanam!”

Suara jeritan dan tangisan semakin kuat. Nabi Muhammad SAW menyeru: “Tuhanku.. Penguasaku Penghuluku.... !Aku tidak meminta untuk diriku. Sesungguhnya aku meminta untuk umatku dariMu!”

Ketika itu juga, neraka Jahanam berseru: “Siapakah yang memberi syafaat kepada umatnya?”

Neraka pula berseru: “Wahai Tuhanku... Penguasaku dan Penghuluku! Selamatkanlah Muhammad dan umatnya dari seksaannya! Selamatkanlah mereka dari kepanasanku, bara apiku, penyeksaanku dan azabku! Sesungguhnya mereka adalah umat yang lemah. Mereka tidak akan sabar dengan penyeksaan.”

Malaikat Zabaniah menolaknya sehingga terdampar di kiri Arsy. Neraka sujud di hadapan Tuhannya.

Allah Taala berfirman: “Di mana matahari?” Maka, matahari dibawa mengadap Allah Taala. Ia berhenti di hadapan Allah Taala.

Allah Taala berfirman kepadanya: “Kamu! Kamu telah memerintahkan hambaKu untuk sujud kepada kamu?”

Matahari menjawab. “Tuhanku! Maha Suci diriMu! Bagaimana aku harus memerintahkan mereka berbuat demikian sedangkan aku adalah hamba yang halus?”

Allah Taala berfirman: “Aku percaya!”

Allah Taala telah menambahkan cahaya dan kepanasannya sebanyak 70 kali ganda. Ia telah dihampirkan dengan kepala makhluk.”

Ibnu Abbas r.h. berkata: “Peluh manusia bertiti dan sehingga mereka berenang di dalamnya. Otak-otak kepala mereka menggeleggak seperti periuk yang sedang panas. Perut mereka menjadi seperti jalan yang sempit.

Air mata mengalir seperti air mengalir. Suara ratap umat-umat manusia semakin kuat.

Nabi Muhammad SAW lebih-lebih lagi sedih. Air matanya telah hilang dan kering dari pipinya. Sekali, baginda SAW sujud di hadapan Arsy dan sekali lagi, baginda SAW rukuk untuk memberi syafaat bagi umatnya.

Para Nabi melihat keluh kesah dan tangisannya. Mereka berkata: “Maha Suci Allah! Hamba yang paling dimuliakan Allah Taala ini begitu mengambil berat, hal keadaan umatnya.

Daripada Thabit Al-Bani, daripada Usman Am Nahari berkata: “Pada suatu hari Nabi SAW menemui Fatimah Az-Zahara’ r.h. Baginda SAW dapati, dia sedang menangis.”

Baginda SAW bersabda: “Permata hatiku! Apa yang menyebabkan dirimu menangis?”

Fatimah menjawab: “Aku teringat akan firman Allah Taala.”

“Dan, kami akan mehimpunkan, maka Kami tidak akan mengkhianati walau seorang daripada mereka.”
Lalu Nabi SAW pun menangis. Baginda SAW bersabda: “Wahai permata hatiku! Sesungguhnya, aku teringat akan hari yang terlalu dahsyat. Umatku telah dikumpulkan pada hari kiamat dikelilingi dengan perasaan dahaga dan telanjang. Mereka memikul dosa mereka di atas belakang mereka. Air mata mereka mengalir di pipi.”

Fatimah r.h. berkata: “Wahai bapaku! Apakah wanita tidak merasa malu terhadap lelaki?”

Baginda SAW menjawab: “Wahai Fatimah! Sesungguhnya, hari itu, setiap orang akan sibuk dengan untung nasib dirinya. Adapun aku telah mendengar Firman Allah Taala:” Bagi setiap orang dari mereka, di hari itu atau satu utusan yang melalaikan dia.

( Abasa: 37)
Fatimah ra. bertanya: “Di mana aku hendak mendapatkanmu di hari kiamat nanti, wahai bapaku?”

Baginda SAW menjawab: “Kamu akan menjumpaiku di sebuah telaga ketika aku sedang memberi minum umatku.”

Fatimah r.h. bertanya lagi: “Sekiranya aku dapati kamu tiada di telaga?”

Baginda SAW bersabda: “Kamu akan menjumpaiku di atas Sirat sambil dikelilingi para Nabi. Aku akan menyeru: “Tuhan Kesejahteraan! Tuhan Kesejahteraan! Para malaikat akan menyambut: “Aamiin.”

Ketika itu juga, terdengar seruan dari arah Allah Taala lalu berfirman: “Nescaya akan mengikuti kata-katanya pada apa yang kamu sembah.”

Setiap umat akan berkumpul dengan sesuatu yang mereka sembah. Ketika itu juga, neraka Jahanam melebarkan tengkuknya lalu menangkap mereka sebagaimana burung mematuk kacang.

Apabila seruan dari tengah Arsy kedengaran, maka manusia yang menyembahNya datang beriring. Sebahagian daripada orang yang berdiri di situ berkata: “Kami adalah umat Muhammad SAW!”

Allah Taala berfirman kepada mereka: “Mengapa kamu tidak mengikuti orang yang kamu sembah?”

Mereka berkata: “Kami tidak menyembah melainkan Tuhan Kami. Dan, kami tidak menyembah selainNya.”

Mereka ditanya lagi: “Kami mengenali Tuhan kamu?”

Mereka menjawab: “Maha Suci diriNya! Tiada yang kami kenali selainNya.”


salam penghayatan buat semua..jom hayati kembali sirah2 nabi junjungan mulia..





kepada semua warga UMP , jom kita meriahkan sambutan maulidurrasul peringkat kampus,KEMBARA 10,pelbagai aktiviti menarik spt amazing race,kuiz sirah,semalam bersama masjid,konsert ,jualan dan majlis perarakan dan penutup...

jom sertai ramai2..moga kita mampu memupuk cinta yg lebih mendalam pd Rasul junjungan kita, Muhammad S.A.W..
kisah ini dipetik dr laman web mutiara kisah(http://www.darulnuman.com/mkisah/kisah015.html)

Rasulullah SAW Menangis Ketika Di Padang Mahsyar

Dari Usman bin Affan bin Dahaak bin Muzahim daripada Abbas ra, bapa saudara Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW telah bersabda, yang bermaksud:
“Aku adalah orang (manusia) yang paling awal dibangkitkan dari kubur (bumi) pada hari kiamat yang tiada kebanggaan. Bagiku ada syafaat pada hari kiamat yang tiada kemegahan. Bendera pujian di tanganku dan nabi-nabi keseluruhannya berada di bawah benderaku. Umatku adalah umat yang terbaik. Mereka adalah umat yang pertama dihisab sebelum umat yang lain. Ketika mereka bangkit dari kubur, mereka akan mengibas (membuang) tanah yang ada di atas kepala mereka. Mereka semua akan berkata: “Kami bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan kami bersaksi bahawa Muhammad itu Rasulullah. Inilah yang telah dijanjikan oleh Allah Taala serta dibenarkan oleh para rasul.” Ibnu Abbas ra berkata: “Orang yang pertama dibangkitkan dari kubur di hari kiamat ialah Muhammad SAW. Jibril as akan datang kepadanya bersama seekor Buraq. Israfil pula datang dengan membawa bersama bendera dan mahkota. Izrail pula datang dengan membawa bersamanya pakaian-pakaian syurga.”

Jibril as akan menyeru: “Wahai dunia! Di mana kubur Muhammad SAW?”

Bumi akan berkata: “Sesungguhnya, Tuhanku telah menjadikan aku hancur. Telah hilang segala lingkaran, tanda dan gunung-ganangku. Aku tidak tahu dimana kubur Muhammad SAW.”

Rasulullah SAW bersabda: “Lalu diangkatkan tiang-tiang dari cahaya dari kubur Nabi Muhammad SAW ke awan langit. Maka, empat malaikat berada di atas kubur.”

Israfil bersuara: “Wahai roh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik!”

Maka, kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua pula, kubur mula terbongkar. Pada seruan yang ketiga, ketika Rasulullah SAW berdiri, baginda SAW telah membuang tanah di atas kepala dan janggut baginda SAW. Baginda SAW melihat kanan dan kiri. Baginda SAW dapati, tiada lagi bangunan. Baginda SAW menangis sehingga mengalir air matanya ke pipi.

Jibril as berkata kepadanya: “Bangun wahai Muhammad! Sesungguhnya kamu di sisi Allah Taala di tempat yang luas.”

Baginda SAW bertanya, “Kekasihku Jibril! Hari apakah ini?”

Jibril as menjawab: “Wahai Muhammad! Janganlah kamu takut! Inilah hari kiamat. Inilah hari kerugian dan penyesalan. Inilah hari pembentangan Allah Taala.”

Baginda SAW bersabda: “Kekasihku Jibril! Gembirakanlah aku!”

Jibril as berkata: “Apakah yang kamu lihat di hadapanmu?”

Baginda SAW bersabda: “Bukan seperti itu pertanyaanku.”

Jibril as berkata: “Adakah kamu tidak melihat bendera kepujian yang terpacak di atasmu?”

Baginda SAW bersabda: “Bukan itu maksud pertanyaanku. Aku bertanya kepadamu akan umatku. Di mana perjanjian mereka?”

Jibril as berkata: “Demi keagungan Tuhanku! Tidak akan terbongkar oleh bumi daripada manusia, sebelummu?”

Baginda SAW bersabda: “Nescaya akan, kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan mensyafaatkan umatku.”

Jibril as berkata kepada baginda SAW: “Tungganglah Buraq ini wahai Muhammad SAW dan pergilah ke hadapan Tuhanmu!”

Jibril as datang bersama Buraq ke arah Nabi Muhammad SAW. Buraq cuba meronta-ronta. Jibril as berkata kepadanya: “Wahai Buraq! Adakah kamu tidak malu dengan makhluk yang paling baik dicipta oleh Allah Taala? Sudahkah Allah Taala perintahkan kepadamu agar mentaatinya?”

Buraq berkata: “Aku tahu semua itu. Akan tetapi, aku ingin dia mensyafaatiku agar memasuki syurga sebelum dia menunggangku. Sesungguhnya, Allah Taala akan datang pada hari ini di dalam keadaan marah. Keadaan yang belum pernah terjadi sebelum ini.”

Baginda SAW bersabda kepada Buraq: “Ya! Sekiranya kamu berhajatkan syafaatku, nescaya aku memberi syafaat kepadamu.”

Setelah berpuas hati, Buraq membenarkan baginda SAW menunggangnya lalu dia melangkah. Setiap langkahan Buraq sejauh pandangan mata. Apabila Nabi Muhammad SAW berada di Baitul Maqdis di atas bumi dari perak yang putih, malaikat Israfil as menyeru: “Wahai tubuh-tubuh yang telah hancur, tulang-tulang yang telah reput, rambut-rambut yang bertaburan dan urat-urat yang terputus-putus! Bangkitlah kamu dari perut burung, dari perut binatang buas, dari dasar laut dan dari perut bumi ke perhimpunan Tuhan yang Maha Perkasa.

Roh-roh telah diletakkan di dalam tanduk atau sangkakala. Di dalamnya ada beberapa tingkat dengan bilangan roh makhluk. Setiap roh, akan didudukkan berada di dalam tingkat. Langit di atas bumi akan menurunkan hujan dari lautan kehidupan akan air yang sangat pekat seperti air mani lelaki. Daripadanya, terbinalah tulang-tulang. Urat-urat memanjang. Daging kulit dan bulu akan tumbuh. Sebahagian mereka akan kekal ke atas sebahagian tubuh tanpa roh.

Allah Taala berfirman: “Wahai Israfil! Tiup tanduk atau sangkakala tersebut dan hidupkan mereka dengan izinKu akan penghuni kubur. Sebahagian mereka adalah golongan yang gembira dan suka. Sebahagian dari mereka adalah golongan yang celaka dan derita.”

Malaikat Israfil as menjerit: “Wahai roh-roh yang telah hancur! Kembalilah kamu kepada tubuh-tubuh mu. Bangkitlah kamu untuk dikumpulkan di hadapan Tuhan semesta alam.”

Allah Taala berfirman:
“Demi keagungan dan ketinggianKu! Aku kembalikan setiap roh pada tubuh-tubuhnya!”

Apabila roh-roh mendengar sumpah Allah Taala, roh-roh pun keluar untuk mencari jasad mereka. Maka, kembalilah roh pada jasadnya. Bumi pula terbongkar dan mengeluarkan jasad-jasad mereka. Apabila semuanya sedia, masing-masing melihat.

Nabi SAW duduk di padang pasir Baitul Maqdis, melihat makhluk-makhluk. Mereka berdiri seperti belalang yang berterbangan. 70 umat berdiri. Umat Nabi Muhammad SAW merupakan satu umat (kumpulan). Nabi SAW berhenti memperhatikan ke arah mereka. Mereka seperti gelombang lautan.

Jibril as menyeru: “Wahai sekalian makhluk, datanglah kamu semua ke tempat perhimpunan yang telah disediakan oleh Allah Taala.”

Umat-umat datang di dalam keadaan satu-satu kumpulan. Setiap kali Nabi Muhammad SAW berjumpa satu umat, baginda SAW akan bertanya: “Di mana umatku?”

Jibril as berkata: “Wahai Muhammad! Umatmu adalah umat yang terakhir.”

Apabila nabi Isa as datang, Jibril as menyeru: Tempatmu!” Maka nabi Isa as dan Jibril as menangis.

Nabi Muhammad SAW berkata: “Mengapa kamu berdua menangis.”

Jibril as berkata: “Bagaimana keadaan umatmu, Muhammad?”

Nabi Muhammad bertanya: “Di mana umatku?”

Jibril as berkata: “Mereka semua telah datang. Mereka berjalan lambat dan perlahan.”

Apabila mendengar cerita demikian, Nabi Muhammad SAW menangis lalu bertanya: “Wahai Jibril! Bagaimana keadaan umatku yang berbuat dosa?”

Jibril as berkata: “Lihatlah mereka wahai Muhammad SAW!”

Apabila Nabi Muhammad SAW melihat mereka, mereka gembira dan mengucapkan selawat kepada baginda SAW dengan apa yang telah Allah Taala muliakannya. Mereka gembira kerana dapat bertemu dengan baginda SAW. Baginda SAW juga gembira terhadap mereka. Nabi Muhammad SAW bertemu umatnya yang berdosa. Mereka menangis serta memikul beban di atas belakang mereka sambil menyeru: “Wahai Muhammad!”

Air mata mereka mengalir di pipi. Orang-orang zalim memikul kezaliman mereka. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Wahai umatku.” Mereka berkumpul di sisinya. Umat-umatnya menangis.

Ketika mereka di dalam keadaan demikian, terdengar dari arah Allah Taala seruan yang menyeru: “Di mana Jibril?”
Jibril as berkata: “Jibril di hadapan Allah, Tuhan semesta alam.”

Allah Taala berfirman di dalam keadaan Dia amat mengetahui sesuatu yang tersembunyi: “Di mana umat Muhammad SAW?”

Jibril as berkata: “Mereka adalah sebaik umat.”

Allah Taala berfirman: “Wahai Jibril! Katakanlah kepada kekasihKu Muhammad SAW bahawa umatnya akan datang untuk ditayangkan di hadapanKu.”

Jibril as kembali di dalam keadaan menangis lalu berkata: “Wahai Muhammad! Umatmu telah datang untuk ditayangkan kepada Allah Taala.”

Nabi Muhammad SAW berpaling ke arah umatnya lalu berkata: “Sesungguhnya kamu telah dipanggil untuk dihadapkan kepada Allah Taala.”

Orang-orang yang berdosa menangis kerana terkejut dan takut akan azab Allah Taala. Nabi Muhammad SAW memimpin mereka sebagaimana pengembala memimpin ternakannya menuju di hadapan Allah Taala. Allah Taala berfirman: “Wahai hambaKu! Dengarkanlah kamu baik-baik kepadaKu tuduhan apa-apa yang telah diperdengarkan bagi kamu dan kamu semua melakukan dosa!”

Hamba-hamba Allah Taala terdiam. Allah Taala berfirman: “Hari ini, Kami akan membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka usahakan. Hari ini, Aku akan memuliakan sesiapa yang mentaatiKu. Dan, Aku akan mengazab sesiapa yang menderhaka terhadapKu. Wahai Jibril! Pergi ke arah Malik, penjaga neraka! Katakanlah kepadanya, bawakan Jahanam!”

Jibril pergi berjumpa Malik, penjaga neraka lalu berkata: “Wahai Malik! Allah Taala telah memerintahkanmu agar membawa Jahanam.”

Malik bertanya: “Apakah hari ini?”

Jibril menjawab: “Hari ini adalah hari kiamat. Hari yang telah ditetapkan untuk membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka usahakan.”

Malik berkata: “Wahai Jibril! Adakah Allah Taala telah mengumpulkan makhluk?”

Jibril menjawab: “Ya!”

Malik bertanya: “Di mana Muhammad dan umatnya?”

Jibril berkata: “Di hadapan Allah Taala!”

Malik bertanya lagi: “Bagaimana mereka mampu menahan kesabaran terhadap kepanasan nyalaan Jahanam apabila mereka melintasinya sedangkan mereka semua adalah umat yang lemah?”

Jibril berkata: “Aku tidak tahu!”

Malik menjerit ke arah neraka dengan sekali jeritan yang menggerunkan. Neraka berdiri di atas tiang-tiangnya. Neraka mempunyai tiang-tiang yang keras, kuat dan panjang. Api dinyalakan sehingga tiada kekal mata seorang dari makhluk melainkan bercucuran air mata mereka (semuanya menangis).

Air mata sudah terhenti manakala air mata darah manusia mengambil alih. Kanak-kanak mula beruban rambut. Ibu-ibu yang memikul anaknya mencampakkan mereka. Manusia kelihatan mabuk padahal mereka sebenarnya tidak mabuk.

p/s:subhanallah,lihatlah apa yg mnjadi keutamaan rasul junjungan kita pd hari pmbalasan kelak,UMATNYA..
kisah ini mmpunyai smbungannya,insyaAllah akan dkongsikan pd lain masa
khas buat sahabat yang mengenali diri ini...

Untukmu yang bernama teman
Ingin aku hadiahkan sebaik-baik kalungan,
Seindah-seindah anyaman,
Dari seharum-harum bunga,
Kerana hati yang terpahat ini,
Saban hari semakin menyayangi,
Nilaian yang sama-sama kita kecapi,
Kenangan yang tak sudah-sudah kita lakari,
Kerana aku perantau,
Yang kerap menapak dan menjajah,
Walau dalam makna yang sementara,
Walau secebis semangat didada.
Contohku adalah kamu,
Kerana tamsilanmu adalah Rasulku,
Manusia agung karya Ilahi,
Pembimbing umat ke jalan abadi

Aku ingin melihat,
Rencana yang sama-sama kita bentangkan,
Bersemadi dalam hati-hati manusia,
Bersemi dalam peradaban ummah,
Tidak akan pernah cukup,
Apa yang kita lemparkan,
Kerna apa yang bakal dituntut,
Itulah yang kita khuatirkan.
Teman Bangkitkan kembali nostalgia itu,
Bersama ukhwah kita adun kembali,
Demi saat yang bakal kita miliki.
Teman,
Jangan mudah kita menafsir,
Mimpi indah kini,
Yang bukan untuk dirai,
Tetapi lihatlah ia,
Sebagai penterjemah diri,
Dikala kita beruzlah sunyi
Menghadap Ilahi.

p/s:perkongsian dari iluvislam.com
..bercerita tentang cinta, pasti ada hati yang berbunga riang,ada pula hati yang menangis sepi,mgkn juga ada hati yang keliru trtanya2, apakah itu cinta??

hakikatnya manusia dan cinta mmg tidak dapat dipisahkan...dan cinta paling kerap dibicarakan adalah cinta sesama manusia...anda pernah jatuh cinta? adakah cinta anda berbalas atau hanya dipandang sepi oleh si dia? setiap insan yang jatuh cinta pasti berharap cintanya berbalas bukan? kerna bertepuk sebelah tangan bukan impian mereka yang jatuh cinta..

namun cinta sesama manusia sering kali mengcewakan...membuat banyak hati2 yang menderita, sehingga ada yang sanggup menungkah badai,melawan fitrah kehidupan hanya kerna cinta, ..hmm,besarnya kuasa cinta..

namun pernah kita bertanya pada diri, dari mana datangnya cinta itu? yang ternyata sangat indah dan tggal di istana brnama hati..merujuk salah sebuah buku yg mbicarakan ttg cinta, penulis mengatakan cinta itu adalah anugerah ataupun hadiah dari Yang Maha Pencipta, jesteru jika kita menerima sesuatu hadiah adakah kita akan lebih menghargai hadiah tersebut ataupun pemberinya..

Allah menganugerahkan itu semua kerna Dia sangat menyanyangi hamba-hambanya, di alirkan rasa kasih sayang sesama kita kerna Dia Ar-Rahman , Ar-Rahim..

mgkn kita pernah mndengar org kate, jika kita cintakan bunga, bungakan layu, cintakan manusia, manusia kan mati, hanya Cinta KepadaNya lah, cinta yang kekal abadi..cinta Allah smemangnya cinta yang paling agung..

bercerita ttg cinta jg mengingatkan kita pada seseorang, kisah cinta ini mmpu mmbuat hati2 kita menangis,itulah kisah cinta Kekasih Allah, Muhammad s.a.w..cintanya pada umatnya mmbawa rindu di hati walaupun baginda tidak pernah melihat umatnya yg lahir selepas kewafatan baginda..

inilah yg kita harus sntiasa igt dalam hidup kita, cinta Allah dan rasulNya..
cinta yg PASTI BERBALAS,jika hati kita ikhlas..janjiNya yang pasti ditunaikan,oleh itu jagalah cinta yang dianugerahkan moga tidak mnjadikan kita hamba yg dimurkai...

Ya Allah ...golongkan kami dalam golongan mereka yg sentiasa mndamba CintaMu, sntiasa mncintai RasulMu..Rahmatilah kami, Ya Allah..